Tumbuh Kubis dan Bawang Daun Bagus, Bebas Hama & Penyakit

Sudah sering Bp. Iqbal menanam tanaman dengan pola tanaman tumpang sari kubis dan bawang daun. Sejauh itu dirinya belum merasakan hasil sesuai harapannya, dikarenakan tanamannya tumbuh kurang baik, kerdil, mudah layu dan yang lebih gawat lagi seringnya kena serangah hama dan penyakit. Namun setelah dirinya mencoba menggunakan beberapa produk pertanian PT. NASA seperti SUPERNASA, POC NASA, HORMONIK, AERO 810, GLIO, BVR, Virexi dan PESTONA kendala yang selama ini dirasakan mengganggunya sudah mulai dapat teratasi.

“Saya menggunakan SUPERNASA untuk awal olah lahan, POC NASA dan HORMONIK untuk penyemprotan
ditambah sebagai perekat AERO 810,” Ujarnya mengawali perbincangan dengan Team NASA.

“'Untuk penanggulangan hama dan penyakit saya menggunakan GLIO, BVR, Virexi dan PESTONA,” Lanjutnya menjelaskan. Dirinya mengakui bahwa setelah menggunakan produk pertanian PT. NASA perkembangan tanamannya semakin bagus. Ia juga menjelaskan bahwa sebelum dulu pertumbuhan tanamannya itu kerdil dan layu, namun setelah menggunakan produk pertanian PT. NASA sekarang tidak lagi bahkan menurutnya 50% pertumbuhan tanaman lebih bagus daripada musim yang lalu.

Berbicara tentang hama dan penyakit, Bp. Iqbal mengakui bahwa pada musim-musim yang lalu tanamannya sering diserang hama dan penyakit. “Padahal dulu saya sudah menggunakan pestisida kimia namun hama dan penyakit kembali menyerang tanaman,”Akunya, lalu ia menambahkan,”Sekarang setelah menggunakan GLIO, BVR, Virexi dan PESTONA hama dan penyakit hampir tidak ada, hal ini saya rasakan ada kemajuan juga sekitar 50%”. Ketika diitanya mengenai luas lahan, dirinya menjelaskan bahwa luas lahan yang ditanami untuk tanaman tumpang sari adalah seluas 1500 m2, dengan jumlah 3000 pohon. Selain menjelaskan produk pertanian PT. NASA, ia menerangkan juga pupuk makro yang dia berikan pada tanaman.

“Dulu saya menghabiskan pupuk makro seperti Urea, TSP, dan Kcl sebanyak 80 kg, namun setelah menggunakan produk pertanian PT. NASA saya cuma menghabiskan 45 kg saja, berarti ada penghematan pupuk makro” Ucapnya senang.

Lebih gamblang mengenai penggunaan produk, ia menerangkan bahwa penyemprotan POC NASA, HORMONIK dan AERO-810 ia lakukan ketika tanaman sudah memasuki hari ke-5. Mengenai dosis yang ia berikan, dirinya mengatakan mengikuti petunjuk sesuai dengan label.

Demikian pula halnya dengan perlakuan yang ia terapkan pada produk pestisida organik/agens hayati dari PT. NASA. Untuk pestisida organik /agens hayati penyemprotan ia lakukan yakni dengan cara silang bergantian dilakukan 10 hari sekali. “Lebih hemat 50% dan ramah lingkungan, itulah kesan saya rasakan setelah saya menggunakan produk pertanian PT. NASA,” Ungkapnya dengan senang.

“Sewaktu saya menggunakan pestisida kimia, biasanya saya bisa menghabiskan Rp. 300.000,- namun setelah menggunakan pestisida organik/agens hayati dari PT. NASA diantaranya 2 bungkus BVR, 1 bungkus GLIO, 1 bungkus Virexi dan 1 botol PESTONA saya hanya menghabiskan tidak kurang dari Rp. 100.000 saja, berarti ada penghematan Rp. 200.000,-ini dari pengendalian hama dan penyakit,” Ujar dirinya seraya membandingkan pestisida yang kimia dan organik.


Setelah menggunakan produk pestisida organik/ agens hayati dari PT. NASA, sesuai penjelasannya juga, serangan hama dan penyakit sudah berkurang dan berangsur-angsur hilang, padahal musim lalu, menurutnya, yang paling sulit adalah hama ulat gantung, namun setelah menggunakan beberapa produk dari PT. NASA tersebut baik produk pupuk maupun pestisida organiknya kini tidak jadi masalah lagi.

Pada bagian akhir wawancara dengan Team Liputan NASA, Bp. Iqbal berpesan agar para petani yang menanam tanaman tumpang sari supaya menggunakan produk pertanian dari PT. NASA, karena dirinya
merasakan sendiri akan manfaatnya.


Iqbal
Desa Batukede, Kec. Alakbarat, Kab. Enrekang - Sulawesi Selatan


Saat ini usia tanaman kobis berumur 3 bulan dengan varietas Green 11. Luas lahan yang saya tanami 3000 m2. Saya tertarrk pada produk pertanian NASA karena produknya organik yang baik untuk kesehatan dan kelestarian lingkungan.

Menggunakan produk pertanian NASA saat kobis umur 1 bulan. Produk yang saya gunakan POC NASA, Hormonik dan PESTONA. Cara pengunaannya POC NASA dosis 40 cc + Hormonik dosis 10 cc, saya semprotkan 5 hari sekali. Sedangkan untuk mengendalikan hama ulat plutella yang menyerang kobis, saya menggunakan PESTONA dosis 70 cc/tangki. Tanaman kobis sudah mengalami 2 kali penyemprotan dengan PESTONA setiap 5 hari sekali, penyemprotan pada sore hari.

Hasinya luar biasa, ulat-ulat tidak menyerang lagi, kini tanaman menjadi sehat dan bagus, tidak seperti dulu semua tanaman daunnya berlubang dan layu, ditambah lagi banyak ulatnya.

Pupuk makro juga saya gunakan setelah tanaman umur 2 mingggu yaitu waktu pemupukan I dan pada usia tanaman 1,5 bulan untuk pemupukan II. Pada pemupukan ini saya menggunakan ZA dan pupuk kandang. Pemupukan dengan ZA menghabiskan sebanyak 200 kg.

Penggunaan produk pertanian NASA ternyata dapat meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan tananam, ini terbukti daun tanaman lebih lebar, warna daun mengkilat dan cerah, dan lubang-lubang pada daun karena serangan ulat dapat dikendalikan dan normal kembali. Dengan produk pertanian NASA pula tanaman mengalami peningkatan hasil panen dimana produksi rata-rata beratnya 3 kg/per buah kubis, bahkan ada yang mendekati 4 kg, padahal dulu sebelum menggunakan produk-produk pertanian NASA hasilnya hanya 2 kg saja bobot per buahnya.

Produk pertanian NASA memang luarbiasa ....!!!


Didik

Desa Alitupu, Kec. Lore Utara, Kab. Poso Sulawesi Tengah


Hasil Kobis Memuaskan