Pertumbuhan Jeruk Tambah Bagus

Guna memupuk tanaman jeruk, saya telah menggunakan beberapa produk pertanian PT. NASA diantaranya adalah SUPERNASA, POC NASA, HORMONIK dan GLIO,” Kata Bapak Tukiman mengawali wawancaranya dengan Team Liputan NASA.

Ia mengatakan bahwa saat ini tanaman jeruknya baru menginjak umur 13 bulan. Selain itu dirinya juga menjelaskan bahwa dosis pemberian pupuk makro pada tanaman yang ia lakukan setiap pohonnya adalah : Urea sebanyak 300 gr, SP-36 sebanyak 150 gr, dan POP SUPERNASA sebanyak 10 gr atau dosis Urea 15 kg, TSP 7,5 kg, dan POP SUPERNASA 1 botol yang saya larutkan ke dalam 100 liter air, kemudian air larutan tersebut saya disiramkan ke setiap pohon jeruk dengan takaran 2 liter. “Perhitungan dosis tersebut diatas saya lakukan untuk setiap 50 pohon jeruk,” Tandasnya.

Pemupukan pada tanaman jeruk menginjak umur 13 bulan ini, dirinya sudah menghabiskan 6 botol POP SUPERNASA. “Saya sudah melakukan 2 kali penyiramam dengan POP SUPERNASA. Untuk perlakuan penyemprotan POC NASA dan HORMONIK saya lakukan 1 kali dalam sebulan, untuk takarannya saya sesuaikan dosis anjuran”, Ujarnya menambahkan.

Selain itu dirinya selalu mengamati setelah tanaman jeruknya menggunakan POP SUPERNASA, POC NASA dan HORMONIK, pertumbuhan tunasnya amat bagus dan cepat, daun jeruk tambah lebar, warna daun mengkilat, pertumbuhan tanaman juga lebih cepat dari yang seumurnya. Hal ini amat berbeda dengan tanaman jeruk yang tidak menggunakan produk pertanian PT. NASA, pertumbuhan tanamannya lambat (kerdil).

“Pada usia 13 bulan ini, tanaman jeruk yang menggunakan produk pertanian PT. NASA tanaman tumbuh dengan bagus, sudah berbuah cukup besar dan banyak pula, kondisi semacam ini biasanya dicapai tanaman jeruk pada usia 2 tahun, namun sekali lagi dengan produk pertanian PT. NASA hanya 13 bulan saja,” Tandasnya dengan mantap.

Dirinya juga mengakui bahwa produk pertanian PT. NASA yang merupakan hasil karya anak bangsa ini sangat bagus. “Kalau produk dari dalam negeri saja sudah bagus, kita tidak usah repot-repot import produk pupuk dari luar negeri,” Ungkapnya mengakhiri wawancaranya dengan Team Liputan NASA.
Tukiman
Jember - Jawa Timur

Kendalikan Jamur Kulit pada Jeruk

Sudah lama Bp. Sofwan berbudidaya tanaman jeruk, selama itu pula tanamannya tumbuh baik, namun tiba-tiba tanaman jeruknya terserang jamur kulit. la berusaha untuk mengendalikan serangan jamur kulit itu dengan menggunakan beberapa macam pestisida kimia yang tergolong mahal harganya, namun usahanya itu beberapa kali ia lakukan belum juga memberikan hasil yang diinginkannya malah tanamannya layu dan banyak yang mati. Ketika dalam kebingungan untuk mencari solusi mengendalikan jamur kulit, ia disarankan oleh beberapa kerabatnya untuk menggunakan beberapa produk pertanian NASA seperti Pengendali Hama Tanaman Alami PESTONA, POC NASA dan Hormonik, alhasil, kini tanamannya terbebas dari serangan jamur kulit. Mendengar informasi tersebut dari beberapa distributor Jawa Timur, Team Liputan NASA menyempatkan diri untuk mendatangi dan mewawancarainya.

"Dahulu sebagian besar tanaman terserang penyakit pada batangnya yakni penyakit jamur kulit, lalu saya semprot dengan produk obat-obatan pestisida kimia merek di pasaran, malah kondisi tanaman makin parah, tanaman layu, batangnya kering dan akhirnya mati. Namun Setelah menggunakan produk NASA yang saya semprotkan pada batang yang terserang penyakit jamur kulit, kini kondisi tanaman normal kembali, bahkan batangnya kini bersih, daunnya juga hijau cemerlang", Katanya mengawali perbincangan dengan Team NASA.

Lebih lanjut ia menandaskan,"Sekarang dengan melihat kondisi yang sangat baik ini, saya tidak lagi menggunakan obat-obatan/pestisida kimia selain menggunakan produk NASA, dan saya bersyukur karena kini produksi jeruk mulai membaik lagi".

Pria separoh baya ini mengungkapkan sebelum ia menggunakan produk NASA, dirinya selalu menggunakan pestisida kimia, dimana satu kali penyemprotan biasanya menghabiskan biaya Rp. 156.000,- dan selalu tidak memberikan kondisi tanaman yang semakin baik malah tanaman semakin tidak baik dan banyak yang mati, namun setelah menggunakan produk NASA dirinya hanya mengeluarkan biaya Rp. 96.000,- sehingga ada penghematan Rp. 60.000,- kondisi tanamanpun kian membaik dan sehat. "Setelah saya amati, kemampuan produk-produk pertanian NASA untuk mengendalikan penyakit jamur kulit ini luar biasa, dulu ketika menggunakan pestisida kimia dalam masa pengobatan tanaman yang saya lakukan penyemprotannya saya lakukan 15 hari sekali, pada hari ke 5 dan ke 10 setelah penyemprotan Itu (20 hari hingga 30 hari), perkembangan batang tanaman malah kering dan kurang baik, tambahan lagi ulatnya semakin bertambah banyak dan kembali lagi seperti semula, hat ini berulang-ulang terjadi hingga tanaman banyak yang mati," Ujarnya menjelaskan.

"Namun setelah menggunakan PESTONA ditambah POC NASA dan Hormonik, kini tanaman sehat dan tak ada lagi serangan jamur kulit seperti yang saya khawatirkan," Komentarnya gembira. Selain hal di atas, ia juga mengungkapkan setelah menggunakan produk pertanian NASA, tanaman jeruk memiliki daun lebih mulus, batangnya berslh dan bagus, padahal menurutnya, dulu sebelum menggunakan produk pertanian NASA daun jeruk banyak yang berbintik-bintik hitam dan kurang sehat, batang jeruk mudah terserang penyakit, sekarang tidak terjadi lagl. "Produk pertanian PT. NASA ternyata dapat memperbaiki kondisi tanaman", Katanya senang.

Disinggung mengenai dosis yang diberikan pada tanaman dalam pengendalian jamur kulit, ia telah melakukan dua kali penyemprotan, dosis penggunaan pada penyemprotan pertam untuk pertangkinya: 40 cc PESTONA + 40 cc POC NASA + 10 cc Hormonik + 5 cc AERO 810 yang ia semprotkan selang 15 hari sekali, dan pada 15 hari kedua (penyemprotan ke-2) dirinya tidak lagi menggunakan AERO 810, yang ia semprotkan adalah 40 cc PESTONA + 40 cc POC NASA + 10 cc Hormonik. "Setelah saya semprotkan hasilnya sangat luar biasa..!!", Ungkapnya mengakhiri wawancaranya dengan Team NASA.

Sofwan
Desa Kebon Sari, Kec. Umbul Sari, Kab. Jember- Jawa Timur