VARIETAS PADI LOKAL, MUTU VARIETAS UNGGULAN
Adalah M. Husni seorang petani PHT (Pengamat Hama Tanaman) di Kecamatan Krenjengan. Dirinya tertarik dengan produk pertanian NASA, karena ia melihat banyak kesaksian-kesaksian produk pertanian dimana banyak petani yang telah berhasil menggunakan produk NASA. Team Liputan NASA tatkala berkunjung ke Probolinggo sempat bertemu dengan Bapak M. Husni untuk mewawancarainya.

Ketika wawancara dengan Team NASA dirinya dulu sangat penasaran dengan produk pertanian NASA itu, sehingga akhirnya ia tertarik untuk mencoba menggunakan produk POC NASA dan Hormonik. Luas lahan yang diujicobakan 0,4 hektar dimana ia tanami padi dengan jenis Memberamo keturunan ke-3 (F3)/varietas lokal. Mengapa ia mencoba dengan varietas lokal, karena dirinya ingin menguji kemampuan produk pertanian NASA. Hal ini memang disengaja tidak menggunakan varietas unggul. Namun begitu, meskipun dengan menggunakan varietas lokal ternyata hasilnya amat berbeda dengan lahan yang tidak menggunakan produk NASA.

Petani PHT ini juga menjelaskan penggunaan pupuk makro yang telah diberikan pada tanaman padinya yakni urea sebanyak 150 kg, dan NPK sebanyak 40 kg. Sedangkan untuk produk NASA, ia telah menghabiskan 2 botol POC NASA dan 2 botol Hormonik. "Aplikasi penggunaan produk sudah 4 kali dengan penyemprotan pada usia tanaman 15 hari, 30 hari, 45 hari dan 60 hari," Ungkapnya gamblang. Selanjutnya dijelaskannya juga dosis yang gunakan ketika padi berumur 15 hari, dimana ia menggunakan POC NASA saja dosis 40 cc dilarutkan kedalam air 1 tangki (14 liter), lalu ia lakukan juga pada umur 30 hari, 45 hari dan 60 hari dimana perlakuannya POC NASA sebanyak 40 cc ditambah Hormonik sebanyak 10 cc yang dilarutkan dalam 1 tangki air (14 liter).

"Dengan perlakuan itu sangat berbeda dengan tanaman padi yang tidak menggunakan produk NASA, saya memprediksikan hasil panen nanti minimal sebanyak 4 ton, padahal yang dulu-dulu biasanya rata-rata hanya 2 ton 4 kwintal saja,"Ujarnya dengan nada bangga. Kemudian ia menambahkan,"Tanaman padi sampai usia 60 hari ini, daunnya selalu hijau hampir tidak pernah kuning, padahal biasanya dengan jarak interval 15 - 20 hari setelah pemupukan biasanya tanaman padi menguning dan kemerahan". Lebih lanjut dirinya juga menerangkan keunggulan setelah menggunakan produk pertanian NASA yakni anakan padi varietas memberamo yang biasanya lebih sedikit dibandingkan IR- 64, jenis lokal ini biasanya jumlah anakan berkisar 20 - 22 anakan, tetapi setelah menggunakan produk pertanian NASA bisa mencapai 35 anakan, bahkan ada yang 50 anakan.

Sebagai petani PHT saya akan berupaya menginformasikan kepada petani manfaat dan keunggulan produk NASA untuk meningkatkan hasil produksinya, karena petani sekarang terus merugi dikarenakan harga padi hasil panen selalu jatuh, dengan hasil produksi yang meningkat tentu akan tertolong," Pesannya sambil mengakhiri wawancaranya dengan Team NASA.

M. Husni
Desa Tanjung Sari, Kec. Krenjengan,Kab. Probolinggo - Jawa Timur

Ujicoba Produk NASA Memuaskan
Pengenal produk NASA dari Sdr. Syaiful (Distributor asal Probolinggo). Produk ini sya gunakan untuk mencoba dulu bagaimana nanti hasilnya, karena jika ada produk baru yang muncul maka produk itu akan saya ujicobakan dulu di lahan saya sebagai ketua kelompok taninya. Lahan saya ini seluas 5000 m2, produk yang telah saya gunakan adalah 4 botol POC NASA dan 2 botol HORMONIK. Umur padi saat ini 55 hari, jenis padi yang saya tanam memberamo.

Cara perlakuannya, penyemprotan pertama saat padi umur 15 hari setelah tanam dengan dosis 80 cc POC NASA /tangki (14 liter air), penyemprotan ke-2 ketika umur 30 hari dengan dosis 80 cc POC NASA + 10 cc HORMONIK /tangki dan umur 45 hari dengan perlakuan penyemprotan yang sama. Selain itu saya juga menggunakan pupuk makro pada umur 1 minggu dengan 80 kg NPK, umur 21 hari hanya dengan urea sebanyak 1 kwintal, umur 45 hari dengan urea hanya 65 kg. Dengan perlakuan itu, anakan padi bertambah banyak, dulu hanya 25 anakan sekarang mencapai 40 - 50 anakan artinya bisa dua kali lipat. Pertumbuhan sangat bagus, tanaman lebih hijau. Perbandingan dengan yang tidak menggunakan produk NASA berbeda, tanaman yang menggunakan produk NASA lebih bagus.

Meskipun lahan ini belum panen, dengan luas 5000 m2 ini saya prediksikan menghasilkan sekitar 6 ton , karena biasanya hanya 3 ton saja. Saya berkesan sekali setelah menggunakan produk dari NASA ini, karena dengan produk ini prediksi panen lebih meningkat.
Jalaludin Suyudi (Ketua Kelompok Tani Bumi Indah)
Desa Seboroh Kec. Krejengan, Kabupaten Probolinggo - Jawa Timur

Kualitas Padi Lebih Bagus

Bapak Faizin, seorang petani asal Kepanjen - Malang, mengakui keunggulan produk pertanian NASA seperti POC NASA dan Hormonik yang diaplikasikan pada tanaman padi miliknya saat Team NASA berkunjung ke Malang beberapa waktu lalu.

"Setelah menggunakan produk pertanian NASA pertumbuhan padi amat bagus," Ungkapnya gembira. la telah melakukan pemberian NASA pada tanaman padinya sejak umur 3 hari, penyemprotan dilakukan pada umur 7 hari, 20 hari, 40 hari, dan 50 harl. "Dosis produk yang saya berikan 80 cc POC NASA/tangki air (14 Iiter), saya semprotkan ke tanaman padi. Khusus penyemprotan ke-3 (usia 40) dan ke-4 (usia 50) dicampur Hormonik, "Katanya lugas. Dalam kesaksiannya itu, ia mengatakan sampai usia 95 hari ini baru menghabiskan 3 botol NASA dan 1 botol Hormonik. Saat ditanya, mengenai penggunaan pupuk makro, dia menjelaskan pemupukan pupuk makro untuk seluas 1 hektar itu, dilakukan ketika 1 hari sebelum tanam dengan menghabiskan NPK sebanyak 1 kwintal, dan ketika padi menginjak usia 20 hari menghabiskan 1 kwintal NPK dan 2 kwintal urea. Pada umur 45 hari dengan urea 1 kwintal dltambah ZA 1 kwintal dan Kcl 1 kwintal. "Penggunaan produk pertanian NASA hanya POC NASA dan Hormonik, karena saya belum mengenal produk pertanian NASA yang lainnya," Jelasnya terus terang.

Dirinya mengakui setelah menggunakan produk NASA banyak keuntungan yang didapat,diantaranya tanaman padi makin sehat dan bulir-bulir padinya lebih berbobot dibandingkan musim yang lalu sebelum menggunakan produk pertanian NASA maupun dibandingkan lahan padi milik tetangganya. "Perbedaan sangat jauh, saat ini meski belum panen namun bisa dilihat bulir-bulir padi dari ujung sampai pangkal berisi, itu yang menggunakan POC NASA dan Hormonik, sedangkan yang tidak menggunakan jarang dan banyak yang tidak berisi", Tandasnye bangga.

Lebih lanjut ia menjelaskan, "Jenis padi yang saya tanam adalah Bogor C-3. Umur padi sampai hari ini menginjak 95 hari, untuk panen bisa saya perkirakan 10 hingga 15 hari lagi". Dari pengamatan dirinya, leader-leader NASA yang ada dan Team NASA, ada perbedaan yang sangat mencolok dimana padi yang menggunakan POC NASA dan Hormonik, warna daun padi masih hijau segar, memiliki daun lebih lebar dari padi sejenis yang tidak menggunakan produk NASA. "Saya bersyukur karena tanaman padi yang menggunakan produk NASA memiliki kelebihan dari lahan padi tetangga, ini bisa saya lihat sendiri perbandingannya yakni dari daun lebih hijau, juga lebih tinggi, masih segar, anakan lebih banyak dan bulir padi terisi semua, dan masih akan terus bertambah bobotnya sampai menjelang panen nanti", katanya mengakhiri bincang-bincangnya dengan Team NASA.

Dalam hal pemanenan, biasa dikenal Pemborong Padi yang biasanya akan membeli padi yang sudah menguning. Bersamaan dengan kedatangan Team NASA, ternyata di lahan Bp. Faizin telah datang seorang pemborong padi, Bp. Sahid. Melihat perkembangan tanaman padi milik Bp. Faizin tersebut, Team NASA juga meminta pendapatnya mengenai kualitas dari padi Bapak Faizin yang telah menggunakan produk pertanian NASA. "Jika saya amati padi yang menggunakan POC NASA dan Hormonik dari setiap batang padi malainya (bulir padi) hanya mengalami kerontokan (tidak terisi) 2%, sedangkan yang tidak menggunakan produk NASA mencapai 5 %, maka secara kualitas yang menggunakan produk pertanian NASA lebih bagus, selain itu juga bulir padinya lebih bagus dan jernih sehingga saya berkeyakinan jika digiling maka berasnya akan memiliki warna putih lebih cemerlang.

Selain penjelasan dari pemborong padi, salah seorang PPL, Bp. Yudi, yang memiliki wilayah kerja di daerah kecamatan Kepanjen dan sekitarnya juga menimpali bahwa padi yang menggunakan POC NASA dan Hormonik memilki kualitas tumbuh yang bagus, namun begitu ia juga menyarankan seandainya tanaman padi Bapak Faizin itu diberikan Super NASA, dipastikan pertumbuhan akan lebih baik lagi dan hasil panennya nanti diperkirakan akan lebih meningkat lagi.

Faizin

Desa Kedungpedaringan, Kec. Kepanjen. Kab. Malang, Jawa Timur

Anakan Padi Bertambah Banyak

Saya menanam padi jenis IR 64. Umur padi sekarang sudah mencapai 65 hari dengan luas lahan 1500 m2. Saya mengenal pertama kali dari Ny. Tugiyono (Distributor NASA asal Gunung Kidul). Beliau menyarankan untuk menggunakan produk NASA pada tanaman padi milik saya, ternyata hasilnya cukup bagus, ini ditandai dengan bertambahnya anakan padi yang dulu hanya berkisar 14-15 anakan padi, kini mencapai 23-25 anakan padi.

Produk yang saya gunakan adalah POC NASA dan Hormonik. Aplikasi penggunaannya adalah sehari sebelum tanam, lahan disemprot terlebih dulu dengan dosis penyemprotan 40 cc POC NASA 1 tangki (10 liter air). Kemudian penyemprotan ke-2 saya lakukan ketika tanaman padi berumur 15 hari dengan dosis yang sama.

Penyemprotan ke-3 seminggu kemudian dengan dosis POC NASA 40 cc + Hormonik 40 cc Selain menggunakan produk NASA itu, saya juga menggunakan pupuk kompos dan hijauan daun. Pupuk kompos saya menghabiskan 1,5 kwintal. Untuk pupuk hijauan daun digunakan sebelum tanam (5 hari sebelum tanam). Setelah menggunakan produk NASA warna daun lebih hijau, tinggi tanaman seragam dan tanamannya sehat.

Suparyanto

Desa Sumbergiri, Kec. Ponjong Kab. Gunung Kidul- DIY

Hasil Panen Padi Lebih Meningkat

Mengenal produk pertanian NASA pertama kali dari Bapak Anang (distributor NASA asal Tasikmalaya). Saya saat ini sedang melakukan panen padi dengan lahan baru seluas 1750 m2 dari keseluruhan lahan seluas 1 hektar. Dahulu lahan saya ini hanya menggunakan Urea dan KCI, waktu itu hasil panen hanya mendapatkan 699 kg. Tetapi setelah menggunakan NPK dan produk pertanian NASA kini hasilnya meningkat menjadi 1324 kg. Padi yang saya tanam ini adalah jenis padi Ciherang, tanaman padi ini, saya lakukan pemanenan pada umur 98 hari yang artinya lebih singkat dari yang biasanya sekitar 100 hari lebih.

Mengenai produk yang saya telah gunakan diantaranya telah menghabiskan 2 botol POC NASA dan 2 botol Hormonik. Cara penggunaannya saya lakukan sehari sebelum lanam dengan cara disemprotkan merata pada lahan. Dosisnya yang saya berikan yakni 40 cc POC NASA untuk per tangki (14 liter air).

Kemudian perlakuan produk selanjutnya adalah dilakukan dengan penyemprotan ketika padi berumur 15 hari setelah tanam, lalu setelah itu dilakukan penyemprotan seminggu sekali. Setelah menggunakan produk pertanian NASA, pendapatan saya makin meningkatdan bertambah. NASA memang HEEBAAT ......!!

Atang

Desa Pataruman Kec. Pataruman, Kodya Banjar-Jawa Barat

Hama Keong Emas Lenyap

"Baru kali ini Keong Emas disemprot PESTONA mati dan tinggal kerangkanya saja" Sepenggal kalimal diatas adalah kalimat yang berisi kegembiraan Bp. H. Abdul Hafidz atas matinya keong emas-keong emas yang selama ini selalu menyerang tanaman padinya jika sehabis tanam.

"Untuk menanggulangi hama keong emas ini, biasanya saya menggunakan kapur, namun sama sekali tidak ada manfaatnya," Ujamya," Namun setelah saya menggunakan PESTONA kini Keong Emas tinggal kerangkanya saja," Tambahnya dengan mantap. Dirinya juga menjelaskan mengenai penggunaan PESTONA, yakni dilakukan pada jam 8 - 10 pagi dengan penyemprotan, dosis yang diberikan 30 cc/tangki.

"Saya amat puas karena Keong Emas tidak memakan padi yang baru saya tanam saat itu, setelah disemprot dengan menggunakan PESTONA, keesokan harinya Keong Emas sudah pada mati, liga hari kemudian membusuk dan Keong Emas tinggal kerangkanya saja," Ucap Bp. Abdul Hafidz menjelaskan. Kemudian ia melanjutkan, "PESTONA saya semprotkan ke tanaman dengan ketinggian air kira-klra 15 cm". Seraya ia menambahkan,"Sebenamya bukan Keong Emas saja yang dapat dikendalikan, padi saya juga mengalami gangguan serangan hama walau tidak begitu berat seperti hama putih, wereng dan penggerek batang padi, namun setelah menggunakan PESTONA kini tidak ada serangan lagi. PESTONA sangat bagus beda dengan produk lalnnya." Selain menjelaskan keampuhan PESTONA untuk mengendalikan hama Keong Emas, ia juga menjelaskan POC NASAdan Hormonik yang memberikan pengaruh bagus pada tanaman padi. Dirinya selalu mengamati pertumbuhan padi dan ia melihat sendiri tanaman padinya memlliki daun yang segar, hijau dan bulir-bulir padinya-pun berisi.

Disinggung mengenai penggunaan produk pertanian PT. NASA, dirinya menjelaskan cara penggunaan yang dilakukan untuk liap 15 hari sekali yakni POC NASA 40 cc+ Hormonik 10 cc + PESTONA 30 cc. Dosis semua produk tersebut kemudian dicampurkan kedalam 1 tangki air. Sebagai tambahan ia mengungkapkan bahwa tanaman padi disemprot pada umur 15 hari, 30 hari dan 45 hari. dan sekarang hampir menjelang panen. "Musim yang lalu jumlah anakan padi kurang, setelah menggunakan produk pertanlan PT. NASA kini menjadi bertambah, bullr-bulir padi berisi semua, musim ini anakan padi mencapai 15 anakan, padahal dulu sebelum menggunakan produk pertanian PT. NASA hanya berkisar 7-9 anakan saja itu saja sudah bagus, saya optimis hasil panen nanti akan meningkat,"Ungkapnya dengan bangga. Selanjutnya ia menambahkan,"Prediksi saya musim ini dengan luas lahan yang saya tanami padi adalah 8000 m2 akan menghasilkan padi 4,5 ton, paling sedikit 3,5 ton, padahal musim panen lalu hanya mendapat 2,5 ton saja" Bp. Abdul Hafidz juga menjelaskan bahwa dirinya telah menghabiskan produk POC NASA 2 botol, Hormonik 2 bolol, dan PESTONA 2 botol. Adapun pupuk makro (kimia) yang ia gunakan musim-musim yang lalu : Urea 200 kg, TSP 100 kg, KGI100 kg, dan ZA 100 kg. Namun setelah menggunakan produk pertanian PT. NASA dapat dikurangi yaitu menjadi Urea 100 kg, TSP 50 kg, KCI 50 kg, dan ZA 50 kg.

"Karena saya ingin mencoba benar atau tidak bahwa produk perlanian PT. NASA merupakan nutrisi tambahan untuk tanaman, dan temyata benar tanaman padi tumbuh dengan baik dan luar biasa," Akunya. Setelah menggunakan produk pertanian PT. NASA, ia merasakan keuntungan lebih banyak, karena jika paling sedikit menghasilkan 3,5 ton maka ada selisih lebih 1 ton. "Jika dihargai dengan rupiah, setelah saya hitung selisihnya Rp. 1.100.000,-," Ungkapnya senang.

Dalam penjelasannya ia telah menggunakan masing-masing 2 botol POC NASA, Hormonik dan PESTONA yang hanya menghabiskan Rp. 210.000,- sedangkan keuntungan lain dengan menggunakan produk pertanian PT. NASA yakni adanya pengurangan pupuk makro sebesar 250 kg sehingga dirinya mendapatkan sisa uang Rp.300.000,-. "Dengan menggunakan produk pertanian NASA bisa menghemat biaya pupuk dan obat-obatan," Ujamya mengakhiri wawancara dengan Team NASA.


H. Abdul Hafidz

Desa Mattoangin, KeG. Bantimurung, Kab. Maros - Sulawesi Selatan

Gunakan Produk NASA Hasil Meningkat

Saya menggunakan produk-produk NASA diantaranya POC NASA, Hormonik dan PESTONA untuk tanaman padi seluas 1 hektar. Jenis padi yang saya tanam adalah varietas Ciherang. Selain produk NASA, saya juga menggunakan pupuk makro yaitu Urea sebanyak 2 Kwintal dan TSP sebanyak 2 Kwintal.

Setelah menggunakan produk pertanian NASA, tanaman padi malainya lebih panjang, tanaman lebih linggi dan bulir-bulir padi lebih besar.

Sebelum saya menggunakan produk pertanian NASA, lahan seluas 1 hektar ini biasanya kelika panen mendapatkan 7 Ton (kotor), namun setelah saya menggunakan produk-produk pertanian NASA meningkat menjadi 8,5 Ton (kotor). Jadi ada kenaikan sebesar 1,5 Ton. Harga padi sa at ini mencapai Rp. 1.300,-/kg, maka ada tambahan keunlungan yaitu 1,5 Ton x Rp. 1.300,- = Rp.1.950.000. Mengenai penggunaan produk NASA, dalam 1 hektar telah menghabiskan produk senilai Rp. 350.000,- dengan rincian 9 botol POC NASA, 3 botol Hormonik dan 5 botol PESTONA. Maka jika dihitung ada penambahan keuntungan bersih yaitu Rp. 1.950000 - Rp. 350.000 = Rp. 1.600.000.

Dahulu sebelum saya menggunakan produk pertanian NASA, khususnya menggunakan obat-obatan kimia saja menghabiskan paling sedikit sebanyak Rp. 500.000, Jadi banyak keuntungan yang saya dapatkan setelah menggunakan produk NASA. Selain itu banyak pula para petani yang menanyakan mengenai tanaman padi milik saya, kok pertumbuhannya bagus dan hasil panennya bisa meningkat, saya jawab saya menggunakan produk NASA.

Syamsu

Desa Karang Pawitan, Kec. Karawang Kab. Karawang - Jawa Barat

Gunakan Produk NASA, Hasil Padi Melimpah

Saya adalah seorang petani organik yang bergerak dibidang pengembangan sayuran organik di Bukit Tinggi. Suatu hari, sahabat saya Bp. Sy Ap DT Maruhun Basa memperkenalkan produk pertanian NASA seperti POC NASA dan Hormonik untuk diaplikasikan pad a tanaman padi. Lalu saya mencobanya. Adapun bibit padi yang saya gunakan adalah Kuriak Kusuik (Varietas yang terkenal untuk Rumah Makan Padang). Dengan luas lahan 400 m2, saya mencoba menggunakan POC NASA dan Hormonik pada saat padi sudah ditanam berumur 25 HST (penyemprotan ke- 1) dan umur 45 HST (penyemprotan ke-2) dengan dosis 30 cc POC NASA + 10 cc Hormonik untuk 1 tangki ukuran 15 liter.

Tambahan biaya untuk 2 kali penyemprotan adalah sebesar Rp. 8.700, sedangkan padi saat masih di pembibitan saya tidak menggunakan produk NASA. Pupuk yang saya gunakan pupuk tunggal : Urea, SP-36 dan KCI dan pupuk majemuk (NPK) diantaranya untuk pemupukan ke-1 adalah urea 2 kg, KCl 1 kg, SP-36 2 kg dan NPK 1 kg, pemupukan ke-2 sebanyak urea 2 kg, ZA 1 kg dan KCl 2 kg. Setelah saya menggunakan produk pertanian NASA perubahan yang saya Iihat diantaranya adalah :

  • Tanaman kelihatan lebih hijau.

  • Tanaman lebih tinggi, batang dan daun lebih kokoh dan sangat sedikit daun tua yang layu/kering sehingga walaupun padi sudah tinggi sinar matahari masih bisa mencapai dasar, dan karena lahan lebih bersih akan mengurangi serangan hama tikus.

  • Anakan lebih banyak sekitar 28 - 35 anakan (umumnya di Bukit Tinggi anakan hanya 17 - 27 anakan)

  • Lebih tahan terhadap hama penyakit.

  • Bulir padi lebih bernas, dan setelah fase pembungaan kelihatan tangkai padi merunduksekaligus (semua bulir bernas).

Saat umur padi mencapai 105 HST, maka saya melakukan pemanenan. Hasil panen ternyata sangat memuaskan, dengan luas lahan 400 m2 saya mendapatkan 360 kg, padahal pada musim lalu hanya 190 kg yang pada saat itu dipanen umur 120 HST. Jika lahan saya ada 1 Ha berarti saya mendapatkan 9 Ton, untuk daerah saya hasil panen padi rata-rata perhektar berkisar 4,6 - 6 Ton saja.

Dengan hasil ini saya menyimpulkan bahwa cara bertani dengan menambah perlakuan penyemprotan POC NASA + Hormonik sebanyak 2 kali, kita akan mendapatkan hasil panen hampir 2 kali lipat. Saya menghimbau teman-teman untuk segera menggunakan produk pertanian NASA supaya mendapatkan hasil yang berlipat ganda. "Tambahan Jariah nan saketek bisa Buliah nan labiah banyak" sasuai jo sunah Rasul : Walaupun saketek nan awak tau disampaikan juo untuk kemaslahatan awak basamo."

Syafril Sutan Rajo Intan

Desa Ladang Cakiah, Nagari Tiga Baleh, Bukit Tinggi - Sumatera Barat